Sabtu, 16 Juni 2012

Aktivis HAM Gelar Doa Untuk Saddam Husen

Lhokseumawe | Harian Aceh - Komunitas Korban Pelanggaran HAM Aceh Utara bersama aktivis HAM, Rabu (2/5), menggelar doa di makam Saddam Husein, korban tragedi berdarah Simpang KKA, Krueng Geukuh, Aceh Utara, 3 Mei 1999. Di komplek kuburan itu, di Dusun Batee Timoh Gampong Keude Krueng Geukuh, Aceh Utara, mereka menangis terisak mengenang peristiwa pembantaian 13 tahun silam.
Ibu kandung Saddam Husein, Fauziah,52, yang hadir pada acara doa bersama itu, menyebutkan, Saddam Husein syahid di usia tujuh tahun. Kala itu, ia tercatat sebagai siswa kelas satu SD Inpres Krueng Geukuh. “Saya masih ingat betul kejadian di Simpang KKA yang telah merenggut nyawa anak saya,” katanya. “Saya masih merasa trauma sampai hari ini. Saya menuntut keadilan dan tanggung jawab negara”.
Murtala, Ketua Komunitas Korban Pelanggaran HAM Aceh Utara (K2HAU) mengatakan, tragedi Simpang KKA menyebabkan 21 orang meninggal dan 156 orang luka-luka. “Doa bersama dan ziarah kuburan Saddam Husein adalah salah satu kegiatan memperingati 13 tahun peristiwa Simpang KKA. Acara puncak kami laksanakan besok (hari ini-red) di Simpang KKA,” kata Murtala didampingi Muhammad Usman, Koordinator Komunitas Demokrasi Aceh Utara.
Selain K2HAU dan KDAU, kata Usman, Forsika, FKMA, PCC Aceh, ICTJ, KontraS Aceh, RPuK dan Sepakat juga tergabung dalam panitia bersama peringatan 13 tahun peristiwa Simpang KKA. “pada acara puncak akan diisi kegiatan orasi politik korban, pembagian selebaran, tanggapan pihak pemerintah baik Pemerintah Aceh Utara maupun Pemerintah Aceh yang diundang panitia, juga doa bersama,” katanya.
Usman akrab dipanggil Osama menambahkan, pihaknya akan terus menuntut pemerintah bertanggung jawab menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat Simpang KKA. “Perjuangan menuntut penyelesaian kasus itu tidak akan pernah berhenti meski negara telah melakukan pembiaran selama 13 tahun,” kata Osama. (nsy)

Dimuat di Harian Aceh, 02 Mei 2012

0 komentar:

Posting Komentar